Hidup Pak Anto seakan diuji tanpa jeda. Sekitar delapan tahun lalu, ketika pulang dari berjualan cendol keliling di Medan, ia terserempet kereta api hingga kehilangan kaki kanannya. Hidupnya berubah total sejak itu ia harus belajar menerima kenyataan dengan air mata dan rasa sakit. Namun cobaan belum berhenti di sana. Setahun kemudian, dokter memvonisnya mengidap tumor mulut yang membuat wajahnya membengkak dan rasa sakit tak pernah berhenti. Meski tubuhnya lemah, Pak Anto tetap memilih berjuang berjualan tisu di lampu merah dengan penghasilan hanya sekitar Rp15.000 per hari.

Kini, Pak Anto tak hanya menanggung hidupnya sendiri. Ia juga merawat adiknya, Romi, yang mengalami disabilitas berat akibat tersetrum listrik dan jatuh dari lantai tiga saat bekerja sebagai kuli bangunan. Sejak kecelakaan itu, Romi hanya bisa terbaring di kasur seadanya dengan kedua tangan diamputasi. Setiap pagi sebelum berangkat jualan, Pak Anto menyuapi dan membantu sang adik untuk kebutuhan sehari-hari. Di tengah semua keterbatasan, Pak Anto tetap menjaga tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga yang sabar dan penuh kasih.

#KawanKebaikan mari bersama bantu Pak Anto yang kini membutuhkan dukungan untuk biaya pengobatan tumor mulut, perawatan luka, dan kebutuhan harian keluarga disabilitasnya sebesar Rp. 25.000.000. InsyaAllah, setiap rezeki yang kita titipkan menjadi amal jariyah yang menumbuhkan harapan baru bagi mereka yang terus berjuang meski dunia terasa berat. Semoga Allah memudahkan langkah kita dan melipatgandakan kebaikan bagi siapa pun yang membantu. Aamin.

Legalitas
| Nama | : | Yayasan Bantu Beramal Bersama |
| Izin KEMENKUMHAM | : | AHU-0009568.AH.01.04.Tahun 2024 |
| Izin Kemenkeu (NPWP) | : | 19.875.390.7-542.000 |
| Izin NIB | : | 2706240049522 |
| Izin Domisili | : | 140/IV/2023 |
| Izin Dinsos | : | 846/564 |