Masjid Sunan Kalijaga berdiri di atas tanah rawa dengan dinding seng bekas yang sudah berkarat. Lantainya beralas sajadah-sajadah peninggalan orang-orang yang telah wafat tipis, usang, dan menjadi saksi keteguhan jamaah bertahan untuk shalat. Setiap kali hujan turun, masjid kecil ini diuji. Air menetes dari atap yang bocor, rembesan menggenangi lantai, membuat jamaah harus menggeser sajadah ke sudut-sudut yang masih kering.

Enam tahun lalu, warga sempat memiliki harapan besar untuk membangun masjid yang layak. Pondasi sudah berdiri. Tiang-tiang sudah tegak. Namun ketika COVID melanda, dana terhenti total. Pembangunan berhenti begitu saja dan kini sudah terbengkalai selama empat tahun, selama itu ratusan jamaah dari empat kampung tetap beribadah di masjid darurat yang tak lagi mampu melindungi mereka dari hujan, angin, dan gangguan hewan. Dibutuhkan dana sebesar Rp100.000.000 untuk melanjutkan pembangunan mulai dari struktur masjid yang belum selesai hingga fasilitas wudhu, karpet, dan alat sholat agar jamaah bisa beribadah dengan layak.

Harapan mereka sederhana yaitu melanjutkan kembali pembangunan masjid ini agar jamaah tidak lagi basah kuyup, agar anak-anak bisa mengaji dengan aman dan nyaman, dan agar doa-doa dapat dipanjatkan tanpa takut atap runtuh atau lantai tergenang. Yuk, ikut patungan untuk menyelesaikan masjid kebanggaan 4 kampung dan 300 jamaah di tanah Papua. Setiap rejeki yang disisihkan berarti untuk perjuangan Masjid Sunan Kalijaga.
Legalitas
| Nama | : | Yayasan Bantu Beramal Bersama |
| Izin KEMENKUMHAM | : | AHU-0009568.AH.01.04.Tahun 2024 |
| Izin Kemenkeu (NPWP) | : | 19.875.390.7-542.000 |
| Izin NIB | : | 2706240049522 |
| Izin Domisili | : | 140/IV/2023 |
| Izin Dinsos | : | 846/564 |